top of page

Mau Pakai Gigi Palsu? Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini

Gigi yang utuh dan rapi tidak hanya memberikan penampilan yang indah namun juga memudahkan ketika anda makan. Salah satu cara mengembalikan gigi yang ridak rapi ataupun gigi yang ompong adalah dengan menggunakan gigi palsu.


Penggunaan gigi palsu sudah digunakan selama bertahun-tahun dengan teknik dan material yang selalu berkembang. Tentu saja gigi palsu yang ada saat ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.



Dengan banyaknya jenis dan teknik pemasangan gigi palsu, memilih salah satu yang terbaik memang tidak mudah. Gigi palsu haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tidak hanya mementingkan masalah estetika.


Selain itu masih ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan. Kalau anda ingin memasang gigi palsu, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan.


Mengapa Harus Pakai Gigi Palsu?


Ketika gigi susu lepas ketika masa anak-anak, maka gigi yang tumbuh adalah gigi asli. Nah, gigi asli ini ketika lepas sudah tidak bisa tumbuh lagi seperti sedia kala. Ada banyak faktor yang menyebabkan gigi asli lepas misalnya keropos, patah, hingga lepas keseluruhan.


Bila sudah begini, banyak orang yang tidak lagi percaya diri karena gigi yang sudah tidak lengkap. Sehingga pemasangan gigi palsu diharapkan bisa mengembalikan fungsi gigi yang lepas tersebut.


Bukan hanya perkara estetika, namun pemasangan gigi palsu juga karena masalah fungsi mengunyah. Banyak orang yang kesulitan mengunyah makanan karena gigi yang kurang lengkap. Sehingga, pemasangan gigi palsu menjadi pilihan yang tidak terelakkan bagi sebagian orang.


Awalnya pemasangan gigi palsu memang identik dengan orang tua yang giginya lepas secara alami. Namun sekarang ini banyak juga kaum milenial muda yang memilih memasang gigi palsu karena satu dan lain hal misalnya gigi rusak karena kecelakaan, keropos karena perawatan gigi yang kurang baik, dan sebagainya.

Manfaat Memakai Gigi Palsu

Ada banyak alasan orang memasang gigi palsu, namun berikut ini manfaat umum penggunaan gigi palsu.

  • Estetis – Sebagian besar orang pasti memilih memasang gigi palsu karena masalah estetis atau kecantikan. Gigi ompong, terutama di bagian depan, memang tidak sedap dipandang dan mengganggu penampilan. Ada beberapa orang yang juga memilih melepas gigi aslinya dan diganti dengan gigi palsu karena bentuk gigi asli yang dirasa kurang bagus.

  • Agar tidak bergeser – Selain masalah penampilan, ternyata gigi yang ompong juga bisa membuat gigi sebelahnya menjadi bergeser. Ruang kosong pada gusi inilah yang menyebabkan gigi bergeser dan bisa juga menjadi letaknya naik turun tidak beraturan. Hal ini bisa membuat susunan gigi asli menjadi berantakan bila gusi dibiarkan kosong dalam waktu yang lama.

  • Mengembalikan fungsi mengunyah – Bila ada gigi yang hilang tentu anda juga kesulitan dalam mengunyah. Bila gigi yang hilang di bagian depan, anda akan kesulitan menggigit makanan sedangkan bila gigi yang hilang di bagian belakang, anda akan kesulitan saat mengunyah makanan. Anda bisa saja menggunakan gigi bagian lain ketika mengunyah atau menggigit makanan, namun hal tersebut tentu saja sangat tidak nyaman.

Kapan Harus Menggunakan Gigi Palsu?


Orang tua usia 60 tahun keatas memang banyak yang memakai gigi palsu karena gigi asli yang mulai lepas secara alami. Namun tidak sedikit anak kecil atau orang dewasa yang juga memasang gigi palsu. Berikut ini beberapa indikasi kapan anda harus menggunakan gigi palsu.

  • Gigi goyang – Tidak hanya pada anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami gigi goyang. Gigi yang goyang ini bisa mengindikasikan adanya penyakit pada gusi. Bila gigi goyang sudah sangat mengganggu dan menyulitkan ketika makan, maka sebaiknya anda memasang gigi palsu.

  • Sakit gigi – Salah satu tanda kerusakan gigi adalah sakit gigi. Kerusakan gigi ini bisa saja sudah menjalar pada bagian akar gigi sehingga menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan. Bila sudah begini, sebaiknya gigi asli yang sakit diganti dengan gigi palsu.

  • Gigi copot – Selain secara alami, gigi copot juga bisa disebabkan karena banyak hal seperti kecelakaan. Gigi yang sudah copot ini harus diganti dengan gigi palsu karena kekosongan pada gusi bisa menyebabkan pergeseran pada gigi yang lain. Selain itu, gigi palsu juga memperbaiki penampilan anda.

  • Penyakit gusi – Penyakit gigi seperti periodontitis dan gingivitis juga bisa menyebabkan gigi copot. Bila anda mempunyai penyakit gusi, sebaiknya pertimbangkan juga untuk memasang gigi palsu.


Tips Memilih Gigi Palsu


Meski menjadi pilihan banyak orang untuk memperbaiki penampilan, namun memilih gigi palsu ternyata juga tidak mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk membuat gigi palsu bisa terlihat natural seperti gigi asli. Berikut ini beberapa tips memilih gigi palsu.

  • Pilih jenis gigi – Gigi palsu tersedia dalam banyak jenis. Umumnya gigi palsu dibuat untuk pemasangan permanen dan lepasan. Pemilihan jenis gigi palsu ini tidak semata hanya untuk masalah kecantikan atau estetis saja, namun juga mempertimbangkan kondisi gigi. Apabila seluruh atau sebagian struktur gigi rusak, anda bisa memilih gigi palsu jenis bridge atau jembatan asalkan masih ada gigi asli di antara gigi-gigi yang lepas. Begitu pula dengan jenis gigi palsu yang lain karena mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

  • Pilih bahan – Jenis gigi palsu yang berbeda terbuat dari bahan yang berbeda pula. Misalnya gigi palsu lepasan biasanya dibuat dari bahan akrilik, plat logam, kawat denture, dan sebagainya. Sedangkan untuk gigi palsu permanen biasanya dibuat dari bahan yang keras agar bisa bertahan dalam waktu yang lama. Ada pula gigi palsu yang terbuat dari kombinasi bahan gigi lepasan dan gigi permanen agar lebih nyaman digunakan dan tahan lama.

  • Perhatikan kondisi gigi – Kesehatan gigi dan gusi menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis gigi palsu. Dokter gigi bisa saja menyarankan jenis gigi palsu tertentu yang sesuai dengan kondisi kesehatan gigi anda. Sehingga jangan ragu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi.

  • Pahami prosedur – Prosedur pemasangan gigi palsu berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Misalnya untuk gigi palsu jenis implan, anda terlebih dahulu akan dipasang akar gigi palsu yang serupa dengan baut sebulan sebelum pemasangan mahkota gigi. Begitu pula dengan jenis gigi palsu lain yang prosedurnya berbeda-beda. Anda perlu memahami prosedur pemasangan gigi palsu ini agar bisa mempersiapkan pemasangan dengan baik.


Jenis-Jenis Gigi Palsu


Secara umum gigi palsu dibagi menjadi dua jenis yaitu gigi lepasan dan permanen. Jenis gig ipalsu ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun ada pula beberapa jenis gig palsu lain yang juga banyak digemari.

  • Veneer – veneer gigi adalah gigi palsu yang dibuat seperti cangkang yang tipis terbuat dari porselen. Lapisan gigi ini akan dipasang pada bagian depan gigi untuk memperbaiki struktur gigi ataupun untuk tujuan estetis. Biasanya veneer gigi ini digunakan untuk mengatasi gigi yang retak ataupun pecah sebagian.

  • Implan – Implan gigi adalah jenis gigi palsu yang sedang digemari untuk menggantikan gigi yang copot. Implan gigi ini termasuk sebagai gigi palsu permanen karena dipasang pada gusi dengan menggunakan akar buatan atau baut dan juga mahkota gigi sehingga menyerupai bentuk aslinya. Jeda pemasangan akar buatan dan mahkota gigi biasanya berkisar 1,5 bulan agar akar gigi menancap kuat pada gigi. Tingkat kenyamanan implan gigi ini yang paling bagus diantara jenis yang lain karena anda bisa bebas makan selayaknya gigi asli dan juga bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

  • Gigi palsu jembatan – Gigi palsu tipe bridge atau jembatan ini biasanya digunakan untuk menggantikan gigi asli yang copot dan tidak akarnya. Biasanya jumlah gigi yang copot lebih dari satu sehingga gigi palsu yang digunakan berbentuk seperti jembatan atau bridge. Pemasangan gigi palsu bridge ini menumpang pada gigi asli di sisi kanan atau kiri gigi yang copot. Gigi asli akan diasah sedikit agar gigi palsu bisa dipasang dengan pas dan kuat menahan beban ketika mengunyah.

  • Gigi palsu mahkota – Hampir mirip dengan veneer, gigi palsu mahkota atau crown digunakan untuk menggantikan gigi asli yang lepas tanpa mencabut akar aslinya. Gigi palsu crown ini berbentuk seperti cangkang yang dipasang untuk menutupi kekurangan pada gigi seperti warna gigi yang tidak rata, menutupi kerusakan gigi, hingga memperbaiki struktur gigi.

Selain beberapa tipe gigi palsu diatas, ada beberapa tipe gigi palsu lain yang termasuk pada kategori gigi palsu lepasan atau tidak permanen.


Gigi palsu lepasan terdiri dari gigi akrilik, valplast, atau flexi denture, dan frame atau kerangka logam. Gigi palsu tipe akrilik adalah yang paling terjangkai dibanding jenis gigi palsu yang lain. Plat yang digunakan tebal dan menggunakan kawat tambahan yang digunakan sebagai pegangan pada gigi yang asli.


Sedangkan gigi palsu valplast atau flexi denture adalah gigi palsu yang menggunakan kawat dan struktur giginya lebih lentur dan lebih tipis dibanding dengan tipe akrilik. Gigi palsu ini lebih fleksibel dan nyaman digunakan.


Seperti namanya, gigi palsu logam ini menggunakan plat logam untuk membentuk gigi. Gigi palsu ini mempunyai cengkraman yang kuat dan tidak mudah goyah ketika digunakan untuk mengunyah atau berbicara.


Dibandingkan dengan jenis gigi palsu lepasan yang lain, gigi palsu frame logam ini yang paling nyaman digunakan karena dibuat sangat tipis namun sangat erat.


Persiapan Pemasangan Gigi Palsu


Hal yang paling utama yang harus dilakukan sebelum pemasangan gigi palsu adalah berkonsultasi dengan dokter gigi.


Meskipun ada banyak tukang gigi, namun pemasangan gigi palsu membutuhkan pemeriksaan keadaan tulang penyokong gusi dan juga keadaan gusi. Anda juga perlu menyampaikan riwayat penyakit lain untuk menghindari komplikasi selama dan pasca pemasangan gigi palsu.

  • Sebelum pemasangan – sebelum pemasangan gigi palsu, dokter gigi biasanya akan mengukur ukuran rahang pasien. Bisa juga dokter akan melakukan CT scan, rontgen mulut, atau film panorama untuk mendapatkan gambaran bentuk rahang yang paling pas. Dari ukuran rahang ini akan dibuat replika gigi palsu dari lilin untuk melihat apakah ukuran tersebut pas dengan rahang pasien. Bila anda memilih gigi palsu yang lepasan, gigi yang ada tidak akan dicabut namun dibersihkan dan dipasang dengan gigi palsu. Sedangkan untuk gigi palsu permanen, dokter akan mencabut gigi dan akarnya yang tersisa sebelum memasang gigi palsu. Kemudian gigi palsu akan dicetak dengan material yang sudah dipilih. Dokter gigi akan memeriksa kesehatan gigi dan gusi sekali lagi sebelum mulai pemasangan gigi palsu.

  • Setelah pemasangan – setelah pemasangan gigi palsu, anda mungkin akan merasa kurang nyaman karena ada benda asing yang dipasang di dalam mulut. Agar tidak menimbulkan masalah mulut di kemudian hari, gigi palsu harus mendapatkan perawatan selayaknya gigi asli.

Perawatan Gigi Palsu


Perawatan gigi palsu secara umum sama dengan gigi asli, yaitu meliputi rajin menyikat gigi agar gusi dan mulut tetap bersih. Namun yang perlu lebih diperhatikan adalah gigi palsu mungkin membutuhkan pembersih khusus karena pasta gigi biasa kurang maksimal dalam membersihkan gigi palsu.


Bila anda memilih gigi palsu lepasan, anda bisa melepas gigi tersebut setiap malam sebelum tidur agar gusi dan mulut bisa beristirahat. Rendam gigi pada air hangat dan bersihkan. Kemudian simpan gigi dalam wadah khusus hingga akan digunakan kembali.


Baik gigi palsu lepasan atau permanen, anda harus rajin mengecek kesehatan gigi secara berkala. Apabila terdapat sedikit keretakan, gigi goyang, dan sejenisnya segera bawa ke dokter gigi.


Efek Samping Penggunaan Gigi Palsu


Menggunakan gigi palsu memang mengembalikan kepercayaan diri. Terlepas dari masalah estetis, pemasangan gigi palsu tidak tanpa efek samping. Bahkan tidak jarang pemasangan gigi palsu malah menambah masalah baru misalnya gigi kurang terawat, ukuran tidak pas, dan juga tidak pernah berkonsultasi dengan dokter. Berikut ini beberapa efek samping pemasangan gigi palsu.

  • Mengubah bentuk wajah – Bila dipasang dengan benar gigi palsu memang akan membuat penampilan anda kembali cantik, namun bila ukurannya ternyata tidak pas, gigi palsu ternyata bisa mengubah bentuk wajah anda. Bukan karena bentuk gigi palsu berubah, namun karena rongga mulut bisa berubah. Rahang menjadi tidak sejajar dan tulang rahang menyusut sehingga ukuran. Hal ini jelas bisa membuat wajah anda terlihat berbeda karena struktur rahang yang berubah.

  • Kesulitan makan – Meskipun tujuan memasang gigi palsu agar bisa makan dan mengunyah dengan lebih mudah namun ternyata beberapa orang yang memasang gigi palsu malah kehilangan nafsu makan. Hal ini karena potongan makanan bisa saja tersangkut pada gigi palsu, produksi air liur yang berlebihan, gigi palsu yang lepas, dan juga luka, lecet, atau sariawan pada rongga mulut sehingga menyulitkan ketika makan.

  • Pneumonia – pneumonia atau radang paru bisa terjadi setelah memasang gigi palsu terutama bila anda jarang melepas dan membersihkan gigi palsu. Membersihkan gigi palsu sangat penting untuk mencegah bakteri dan kuman yang menyebabkan infeksi paru. Selain itu, melepas gigi palsu juga berguna untuk mengistirahatkan rongga mulut.

  • Kesulitan berbicara – selain kesulitan ketika makan, pemasangan gigi palsu juga mungkin membuat anda kesulitan berbicara. Beberapa orang terdengar seperti berkumur ketika berbicara dengan gigi palsu yang terpasang. Ada pula yang mengeluarkan bunyi mendesis atau siu karena perbedaan bentuk antara gigi palsu dan gigi asli. Produksi air liur berlebih juga bisa membuat anda kesulitan berbicara.

  • Masalah kesehatan mulut – Banyak orang mengeluhkan berbagai masalah mulut karena pemasangan gigi palsu. Mulai dari bau nafas kurang sedap, gusi berdarah hingga bengkak, sariawan, kerak air liur, bisul dalam rongga mulut, hingga gigi asli yang ikutan lepas.

Efek yang dirasakan karena pemasangan gigi palsu bisa saja berbeda antara satu orang dan lainnya. Anda perlu rutin berkonsultasi dengan dokter dan juga selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk menghindari masalah dan efek sampingnya.

36 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

תגובות


bottom of page